Dukung Pariwisata, SVF 2023 Dibalut Kreativitas “Amerta Segara”

Dukung Pariwisata, SVF 2023 Dibalut Kreativitas “Amerta Segara”

Keberadaan Sanur Village Festival (SVF) diharapkan dapat dapat mendukung pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah ini. Untuk itu Panitia penyelenggara dari Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) telah mempersiapkan SVF 2023 yang akan digelar pada 19-23 Juli mendatang dengan tema Amertha Segara.

Ketua YPS, Ida Bagus Gede Sidharta Putra menerangkan SVF 2023 ini yang ke-16 walaupun sudah dilaksanakan 18 tahun, karena 2 tahun saat pandemi Covid-19 (2020-2021) SVF tidak digelar. Itu seiring  adanya regulasi dari pemerintah untuk sementara menghentikan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

Pihaknya menyatakan SVF biasanya digelar pada Agustus, namun di bulan tersebut banyak festival juga. Karena itu Juli dipilih karena masih berlangsungnya liburan sekolah. Harapannya masyarakat, pengunjung bisa lebih leluasa terutama yang di luar kota seperti Jakarta.

Gusde biasa ia disapa nenerangkan SVF 2023 tidak berbeda dengan pagelaran sebelumnya, namun kali ini akan dibalut berbagai kreativitas disesuaikan tema laut Amertha Segara. Amertha adalah sebuah berkah dan Segara adalah laut karena Bali adalah kepulauan, dari utara, timur, barat, selatan adalah laut.

 “Potensi Sanur ini yang kita angkat misalnya saat matahari terbit akan ada aktivitas yoga, lari, naik sepeda mengeksplor Sanur, aktivitas laut. Dengan pesisir ini akan ada banyak aktivitas laut yang bisa dilakukan misalnya parade jukung, mancing dan kegiatan yang memerhatikan lingkungan seperti melepas tukik, penanaman terumbu karang. Itu yang bisa kita lakukan di daerah pesisir,” katanya.

Gusde yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar menyebutkan selama ini telah mendapatkan berkah yang luar biasa dari alam laut. Sang Hyang Baruna sangat memberikan perhatiannya kepada masyarakat Bali. “Kita berbicara tentang spiritual. Di sini (laut) tempat spritual utama selain Gunung, makanya ada Segara Giri. Yang paling sering kita lihat hal spiritual yang dilakukan masyarakat Bali di laut dimulai dari upacara saat masih kecil usia satu setengah bulan hingga upacara prosesi saat meninggal,” paparnya.

Menurutnya laut jika dikaitkan dengan berkah keuangan ini biasanya digunakan para nelayan untuk mata pencaharian mereka. Selain itu karena Sanur sebagai kawasan pariwisata, tukang pijat, tukang jukung juga mengais rejeki di laut. Hotel-hotel pun yang ada di dekat pantai akan menambah nilai jual.

“Laut merupakan sebuah berkah terutama di Sanur. Tema Amertha Segara berterimakasih kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, Sang Hyang Baruna yang kita puja di laut atas berkahnya itu,” imbuh Gusde.

Venue atau tempat utama SVF berlangsung di Matahari Terbit ini akan ada hiburan musik, tarian, kuliner lokal, nusantara dan internasional maupun produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), produk-produk kreatif dan gaya hidup. “Saya menginformasikan seluruh masyarakat, untuk mohon dukungannya, untuk datang pastinya menikmati acara Sanur Festival,” ujar Gusde.

Ia menambahkan, untuk mengeliminasi ketidaknyamanan pengunjung terkait kemacetan, panitia penyelenggara akan  menerapkan beberapa pola. “Dengan memperbesar parkir di dalam, jadi tidak mutar. Akses masuk akan ada drop zone sekarang, tidak hanya harus bawa mobil dan masuk parkir. Mungkin saja kalau penuh, akan muter-muter ada drop zone di dekat Mak Beng Area misalnya dari sana ada shuttle. Kita juga bekerjasama dengan transportasi online untuk melakukan ini drop zone,” bebernya.*dik

http://bisnisbali.com/dukung-pariwisata-svf-2023-dibalut-kreativitas-amertha-segara/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *